Tag: I Made Mendra Astawa
DENPASAR, NusaBali - Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali meminta semua komponen di desa wisata mesti saling dukung dan bersinergi untuk meningkatkan kemajuan desa wisata.
Suasana dan produk desa wisata dinilai cocok dengan kebutuhan wisdom, sehingga karena alasan itu wisdom masih mendominasi tingkat kunjungan ke desa wisata.
Kejar menjaring wisatawan lebih banyak di momen liburan Nataru
Forkomdewi minta anggaran promosi ditingkatkan sebagaimana DTW lain
DENPASAR, NusaBali - Empat desa wisata (dewi) di Bali, ‘diminta’ hadir dalam Program Promosi Desa Wisata ‘Beli Kreatif Desa Wisata’(‘BetiDewi’) di Banyuwangi. Acara berlangsung di Agrowisata Taman Suruh, Banyuwangi, Jumat (20/9). ‘BetiDewi’ dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pemasaran cq Direktorat Pemasaran Pariwisata Nusantara.
Pelaku pariwisata minta semua pihak mematuhi warning dari Pemerintah
DENPASAR, NusaBali - Forum Komunikasi Desa Wisata Bali (Forkom Dewi Bali) minta pentahelix atau pemangku kepentingan kepariwisataan, lebih intensif terjun ke desa wisata-desa wisata di Bali. Tujuannya, untuk memberikan pendampingan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), untuk tata kelola dan eksplorasi potensi desa wisata.
Untuk perkuat branding agar potensinya bisa dieksplore lebih optimal
DENPASAR, NusaBali - Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkomdewi) Bali I Made Mendra Astawa, harapkan pemerintah bersama stakeholder terkait perlu memperbanyak kegiatan di kawasan ‘pinggiran’.
DENPASAR, NusaBali - Kerajinan tenun tradisional Bali menjadi daya tarik tersendiri. Peminatnya bahkan hingga wisatawan mancanegara (wisman). Kerajinan tenun seperti songket, salah satunya bisa dijumpai di Banjar Klungah, Desa Wisma Kerta, Sidemen, Karangasem.
Ada desa wisata yang berkaitan erat dengan tema WWF menyangkut air
Bukan sekadar cari juara, tapi untuk menunjukan pergerakan desa wisata itu sendiri
Forkom Dewi harapkan perguruan tinggi bisa memoles dan meningkatkan branding maupun promosi desa wisata.
DENPASAR, NusaBali - Desa wisata (Dewi) was was ikut terimbas dari rencana kenaikkan pajak spa 40 persen yang dicanangkan Pusat.
Persaingan daya tarik wisata dan destinasi menjadi salah satu penyebabnya
DENPASAR, NusaBali - Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali menilai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat potensial memperkuat dan memperkaya keragaman potensi desa wisata. Untuk itu, sangat layak mendapa support atau dukungan dari stakeholder terkait.
Contoh potensi wellness tourism, membuat loloh, boreh dan pangelukatan
DENPASAR, NusaBali - Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali I Made Mendra Astawa menyebut ada kecenderungan dari sebagian wisatawan mancanegara (wisman) lebih memilih tempat yang sunyi, jauh dari hingar bingar kebisingan kawasan perkotaan. Makanya tak heran jika perlahan desa wisata semakin digandrungi kalangan wisman.
DENPASAR, NusaBali - Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali menilai promosi desa wisata belum bisa dilakukan secara maksimal. Hal itu disebabkan desa wisata rata-rata tidak memiliki cukup anggaran untuk melakukan promosi secara khusus. Alhasil, popularitas desa wisata sebagai daya tarik dan kekuatan industri pariwisata Bali dirasa masih kurang.
DENPASAR, NusaBali - Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali mengaku waswas dan khawatir dengan dampak tak menguntungkan dari dua persoalan yang kerap jadi sorotan dalam dunia pariwisata Bali yakni masalah sampah dan kemacetan.
Topik Pilihan
-
-
-
Buleleng 23 Nov 2024 APBD Buleleng 2025 Ketok Palu
-
-
Badung 23 Nov 2024 Titik Rawan Banjir di Kutsel Dipetakan
-
Badung 23 Nov 2024 UMK 2025 Dibahas Awal Desember
-
Denpasar 22 Nov 2024 Pj Gubernur Sebut Tidak Disetujui DPRD
-
-
Denpasar 22 Nov 2024 Bawaslu Rekomendasikan Penurunan APK
Berita Foto
Bus Wisatawan Terdampak Erupsi Lewotobi
Wisatawan dari Labuan Bajo Tiba di Bali
Pameran Produk UMKM Unggulan Bali
Taman Pancing
Nusa Ning Nusa
Saat ‘Omon-omon’ Diabaikan, Bali Kehilangan Jiwanya
‘OMON-OMON’ adalah tradisi musyawarah yang sudah lama berkembang dalam masyarakat Bali, khususnya di tingkat desa adat.